Petualangan Wong Limo ke Gunung Bromo

    Salam kenal teman-teman semua.. Perkenalkan nama saya binti, seorang ibu yang mencoba mengabadikan perjalanan keluarga kami ke berbagai tempat yang menyenangkan. Saya bersama partner hidup saya bernama ayah Otok, dan ketiga anak laki-laki saya bernama zen, zun, dan zin. 

Kisah perjalanan ini saya tulis untuk menjadi kenangan dimasa yang akan datang. Saat anak-anak kami sudah besar, kelak mereka bisa mengingat kembali momen-momen yang pernah kami lalui bersama. Selanjutnya saya akan mengisahkan perjalanan kami ke gunung Bromo yang kami lakukan di bulan desember 2022. 

Perjalanan ke gunung bromo kami mulai di hari sabtu sore. Kami memesan paket opentrip gunung bromo seharga Rp250.000,00/pack. Kami berdomisili di Yogyakarta dan harus menempuh perjalanan darat yg cukup jauh menuju kota Malang. kami berangkat di hari sabtu selepas magrib dan sampai di malang hari minggu pukul 6 pagi. Tentu perjalanan kami cukup santai karena membawa anak-anak. 

Di waktu keberangkatan kami memutuskan untuk mencari hotel di pusat kota Malang dengan bantuan aplikasi. Sebenarnya kami ingin menginap di Batu sembari menghabiskan hari minggu siang sambil rekreasi. Tapi mengingat trip kali ini adalah trip pertama yang cukup jauh untuk Zin anak ketiga kami, jadi kami putuskan untuk menginap di Malang kota saja. Menghabiskan waktu dengan istirahat di hotel demi menghemat energi untuk trip esok paginya. 

Sesaat memasuki kota, kamipun melintas di alun-alun Kota Malang dan sepakat untuk mampir dan mengajak anak-anak menikmati suasana Minggu pagi yang ramai. Kami menyarap jajanan kaki lima dan menjelang siang kamipun beranjak untuk chek in ke hotel. 

Lelahnya perjalanan membuat kami langsung tertidur hingga sore hari. Karena makan diluar dengan tiga anak akan cukup repot, pesan antar makanan jadi pilihan yang cukup mudah. Selepas makan malam kami segera mengkondisikan anak-anak untuk tidur dan akan membangunkan mereka pukul 12 malam. 

Tepat pukul 01.00 , senin dini hari  driver jeep sudah sampai di hotel. Penjemputan ini adalah paket wisata opentrip yang sudah saya ceritakan di awal ya. Perjalanan Malang ke kawasan BTS (Bromo Tengger Semeru) memakan waktu 2 jam. Kamipun mempersiapkan pakaian hangat, kupluk penutup kepala, sarung tangan, tak lupa kaos kaki dan sepatu yg nyaman untuk perjalanan. 

Perjalanan diwarnai dengan jalanan meliuk-liuk dan menanjak. Udara dingin mulai menusuk. Jeep pun menuruni tebing. Lalu membelah lautan kabut gelap di savana yang terjalnya membuat badan kami terguncang-guncang. Di sepertiga malam menuju subuh itu anak kami menahan kantuk sekaligus antusias menikmati perjalanan. Kami terus mengajak mereka ngobrol sambil sesekali menanyakan kepada driver tentang hal-hal yang belum kami ketahui tetang Bromo. 

Sesaat melintasi kawasan savana yang gulita dan sunyi, driverpun menghentikan jeep sebelum melintasi tanjakan. Entah tanjakan itu menuju kemana. Sepertinya driver sedang menunggu-nunggu sesuatu. Kamipun segera mendapat jawaban bahwa ternyata cuaca pagi buta itu sedang kurang bagus. kabut tebal menutup padang savana dan kemungkinan kami tidak bisa menikmati golden sunrise seperti foto-foto indah yang jadi icon Bromo. 

Driverpun kembali menyalakan mesin dan membawa kami melintasi tanjakan, sambil berharap cuaca akan membaik dalam 1 jam ke depan. Kamipun diam membisu dan tercekat. Selain sedikit kecewa dengan cuaca dan suasana juga sedikit creepy saat kami melewati patung dan sesajen sebelum tanjakan.

Benar saja, sesampai di atas tebing, tempat yang menjadi spot melihat sunrise, gerimispun turun. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu. Warung kecil di atas tebing pun mulai membuka kedainya. beruntung mereka punya perapian yang bisa kami gunakan untuk menghangatkan badan sembari menunggu teh panas dan indomie pesanan kami selesai dibuat. 

Memasuki waktu subuh, kabut tebal masih enggan beranjak. Di cuaca sedingin itu  rasanya sangat takut memegang air. Apalagi berwudlu, tentu sangat menantang berwudlu di cuaca sedigin itu. Tapi kapan lagi menikmati air wudlu sedingin itu, jarang-jarang kan. Alhamdulillah Ayah, Bunda, dan Mas Zen pun tetap solat subuh dan bersyukur atas semua keadaan cuaca yang kami hadapi saat itu. 

Hingga pukul 5.30 waktu yang seharusnya sudah terbit matahari, kabut dan gerimis belum juga reda. Driver memberitah kami sebaiknya kami beranjak turun dan menikmati destiasi berikutnya. Ada apakah selanjutnya? 

Kami dibawa ke padang savana untuk berfoto-foto, kamipun disambut kuda dan ditawari untuk menaikinya berputar di sekitar savana. Kesalahan kami adalah tidak bertransaksi harga sebelum naik kuda. Alhasil kami dikenakan tarif 150.000 satu kali putaran. Padahal kami butuh 2 x putaran untuk bisa masing-masing anak mencoba menaikinya. yaudahlahya, buat pengalaman. Kali ini diikhlaskan nglarisi bapak penunggang kuda. 

Spot selanjutnya adalah menaiki kawah bromo. Driver menyarankan kami untuk tidak perlu naik, karena asap belerangnya sedang banyak-banyaknya saat cuaca kabut dan gerimis. selanjutnya kami di bawa ke spot pasir berbisik. spot ini ada di belakang gunung bromo dari arah pendakian kawah bromo. Menikmati hamparan padang pasir hitam sembari menimati hangatnya mentari yang mulai menyingsing. Tak lupa kami ambil foto banyak-banyak. 

Spot terakhir sebelum beranjak dari pintu keuar lembah surga itu adalah bukit teletubbies. Lanscape pegunungan hijau di nikmati dari padang savana yang luas, sungguh membuat kami berpikir betapa luasnya dunia yang belum kami jelajahi. Betapa hebatnya Tuhan yang menciptakan semua ini. Alhamdulillah kami diizinkan untuk menikmatinya. 

Waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi, terlalu awal untuk kami mengakhiri perjalanan ini. Apa boleh buat, kami memang melewatkan 2 spot yang seharusnya dinikmai. Yaitu spot sunrise dan spot pendakian kawah bromo.Meskipun demikian, kantong kebahagiaan kamipun sudah penuh. Akhirnya kami pulang meninggalkan kawasan BTS meskipun masih pagi. karena seharusnya trip yang kami ikuti ini berakhir di jam 12.00 siang. 

Driver membawa kami melintasi jalan terjal yang saat berangkat tadi gelap berkabut. Lalu menanjak meninggalkan lembah savana. Ternyata kami melewati jalan tepi jurang yang sangat menakutkan dilintasi disiang hari. Alhamdulillah kami selamat sampai kembali ke hotel pukul 10.00 pagi. Kamipun segera mengambil mobil dan bersiap perjalanan pulang menuju jogja. 

Sampai disini kisah perjalanan ini saya bagikan. Sampai jumpa di perjalanan berikutnya Ya.. see you ...!

Komentar